Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement

Advertisement
Rabu, 21 Agustus 2024, Agustus 21, 2024 WIB
Last Updated 2024-08-21T14:11:01Z

Peringati Hari Juang Polri, SPN Polda Kalteng Gelar Upacara

Advertisement


Pulang Pisau - Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Kalteng menggelar upacara dalam rangka memperingati hari Juang Polri yang pertama, di Lapangan SPN Polda setempat, Rabu, (21/08/2024) pagi.

Upacara dalam rangka memperingati Hari Juang Polri dipimpin Ka SPN Polda Kalteng Kombes Pol Dharmeshwara Hadi Kuncoro diwakili Kabagjarlat AKBP Kajli Muzifar, S.H selaku Inspektur Upacara dan dihadiri seluruh personel SPN serta 394 Siswa Diktukba Polri Gel II T.A 2024.

Dalam rangkaian Upacara bertindak sebagai pembaca sejarah singkat hari Juang Polri Ipda Hasbullah, S.Pd.

Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan teks Proklamasi Polri oleh Irup, yaitu Proklamasi
untuk bersatu dengan rakyat dalam perjuangan mempertahankan Proklamasi 17 Agustus 1945, dengan ini menyatakan polisi sebagai Polisi Republik Indonesia Surabaya, 21 Agustus 1945 atas nama seluruh warga Polisi
Moehamad Jasin, Inspektur Polisi Kelas I.

Kabagjarlat SPN Polda Kalteng AKBP Kajli Muzifar, S.H mengatakan pemilihan tanggal 21 Agustus sebagai Hari Juang Polri bukan tanpa alasan. Pada 21 Agustus 1945, terjadi peristiwa Proklamasi Polisi Republik Indonesia yang dilakukan oleh Polisi Istimewa (sebelumnya Bernama Tokubetsu Keisatsutai) di bawah pimpinan Inspektur Polisi Kelas I Moehammad Jasin.

Setelah proklamasi kemerdekaan yang dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, Menteri Negeri Otto Iskandar Dinata menetapkan status polisi segera dimasukkan ke kekuasaan Pemerintah Indonesia. Menyikapi hal tersebut, M Jasin sebagai Komandan Polisi Istimewa Surabaya mengadakan rapat bersama anggota lainnya membahas kedudukan polisi pasca proklamasi, kemudian disepakati pernyataan sikap kesetiaannya kepada Negara Republik Indonesia dengan menyusun teks Proklamasi Polisi.

Di bawah kibaran bendera Merah Putih, sekitar 250 anggota Kesatuan Polisi Istimewa berkumpul di halaman Markas Polisi Istimewa di Surabaya. Pada saat itu, M Jasin membacakan teks Proklamasi Polisi.

Ini menjadi momentum ketika seluruh polisi di negeri ini bersatu dengan nama Polisi Republik Indonesia yang terlepas dan diperalat oleh penjajah Jepang pada saat itu," ungkapnya.(OneLND/adji/sam)